Polikrisis Global, Tantangan Dunia di Masa Depan

Aug 31, 2024

|

Artikel Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi Pihak

Ilustrasi: Polikrisis Global adalah berbagai krisis kompleks yang kita hadapi bersama, termasuk krisis iklim (Source: Piyaset, Shutterstock)


Dunia kini tengah dalam kondisi krisis Global Polycrisis atau Polikrisis Global, yakni krisis yang terjadi tatkala banyaknya efek negatif yang tercipta akibat permasalahan dari sisi ekonomi, keuangan, dan lingkungan di tingkat global. Istilah Polikrisis Global merupakan istilah yang dipopulerkan oleh sejarawan Adam Tooze dari Universitas Columbia, New York.

"Kondisi geo-politik dan geo-ekonomi ini membuat berbagai negative spillover effect baik dari segi ekonomi, keuangan, dan lingkungan yang terjadi dan ditransmisikan dari satu negara ke negara lain. Ini yang disebut atau yang dikenal dengan the Global Polycrisis," ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti dalam sebuah acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024.

Tanda-tanda krisis ini tergambar dari berbagai negara. Mulai dari pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat ke level 5 persen dan terus merosot ke depannya dari yang selama ini tumbuh di kisaran 7 persen. Tren decoupling dalam rantai nilai Cina dan Amerika Serikat (AS) yang diiringi fenomena reshoring ke negara sekutu AS, serta onshoring kembali ke AS memberikan tekanan lebih besar kepada pertumbuhan ekonomi Cina.


Memahami Polikrisis Global

Polikrisis Global bukanlah sekadar kumpulan krisis yang berdiri sendiri. Ini adalah sebuah sistem krisis yang saling mempengaruhi, di mana satu krisis dapat memicu atau memperburuk krisis lainnya. Beberapa contoh krisis yang termasuk dalam polikrisis global antara lain:

Dampak Polikrisis lobal sangat luas dan kompleks. Krisis global cenderung memperparah kesenjangan antara negara kaya dan negara miskin, serta antara kelompok masyarakat yang beruntung dan tidak beruntung. Selain itu, potensi kerawanan pangan juga meningkat akibat perubahan iklim, konflik, dan gangguan pada rantai pasok dapat menyebabkan kekurangan pangan dan kelaparan di banyak negara.

Ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional juga memunculkan potensi krisis global yang memicu konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik. Yang pada akhirnya dapat mengancam perdamaian dan keamanan dunia.

Pemahaman dan pengidentifikasian mengenai Polikrisis Global sangat penting. Karena dari sini, kita bisa melakukan kerjasama dan merumuskan kebijakan yang tepat. Dengan memahami akar penyebab dan interkoneksi berbagai krisis, perumusan kebijakan akan lebih komprehensif dan efektif untuk mengatasi masalah.

Krisis global menuntut kerja sama yang lebih erat antara negara-negara di seluruh dunia. Kemitraan yang lebih kuat dibutuhkan untuk mengatasi masalah global dan memahami tantangan bersama. Lebih jauh, perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko yang dihadapi guna membantu masyarakat menjadi lebih siap menghadapi berbagai tantangan dan membangun ketahanan jangka panjang.

Kerja sama Internasional Dibutuhkan

Dunia menghadapi begitu banyak tantangan melampaui batas negara, mulai dari stabilitas ekonomi global dan perubahan iklim hingga serangan siber, terorisme, dan keamanan pangan dan air. Kebutuhan akan kerja sama internasional semakin besar.

Kerja sama menuntut kepemimpinan. Para pemimpin memiliki pengaruh untuk mengoordinasikan tanggapan multinasional terhadap masalah-masalah transnasional.

Indonesia dan Afrika memiliki banyak kesamaan dalam menghadapi Polikrisis Global. Kedua benua sama-sama rentan terhadap dampak perubahan iklim, memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dan menghadapi tantangan dalam pembangunan ekonomi. Namun, kedua benua juga memiliki potensi besar untuk bekerja sama dalam mencari solusi atas masalah global.

Karenanya, kedua belah pihak perlu memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, energi terbarukan, dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya global dalam mengatasi polikrisis global.



Tag: